Foto : Sri Susuhunan P.B.VI
Beliau sering disebut Sri Susuhunan Bangun Tapa. Dan Beliau adalah putra dari Sampeyandalem Hingkang Sinuhun P.B. V, putra nomer 11, yang lahir dari istri selir bernama R.Ay. Sosrokusumo. Sri Susuhunan P.B. VI bernama kecil G.R.M. Sapardan.
Alur Silsilah Sampeyandalem Hingkang Sinuhun P.B.VI dari Ibunda R.Ay.Sosrokusumo,adalah :
1. Adipati Mondoroko, Kyai Ageng Jurumartani, warangka Nata (orang kepercayaan Raja) Sampeyandalem Hingkang Sinuhun Panembahan Senapati ing Ngalaga, berputra :
2. R.Adipati Mandurorejo di Kaliwungu, berputra :
3. Pangeran Manduronegoro di Tegal, berputra :
4. Pangeran Manduro di Mungub Kulon, berputra :
5. Pangeran Manduronegoro di Mungub Wetan, berputra :
6. R.Manduronegoro di Cengkal Sewu, berputra :
7. R.T.Cokrodipuro I, berputra :
8. R.T.Cokrodipuro II, berputra :
9. R.Ay.Sosrokusumo, istri selir Hingkang Sinuhun P.B. V, berputra :
10. Sampeyandalem Hingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan P.B. VI, bernama kecil G.R.M. Sapardan.
Ibunda Sampeyandalem Hingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan P.B. VI, bernama kecil G.R.M. Sapardan dimakamkan di Pemakaman Astana Laweyan Surakarta, dimakamkan didekat makam Kyai Ageng Anis, didalam Kedhaton.
Sampeyandalem diangkat menjadi Pahlawan Nasional Republik Indonesia, tanggal 17 Nopember 1964. Dan ditandatangai oleh Presiden Soekarno.
Beliau dilahirkan pada hari Minggu Wage 18 Sapar 1734 jawa, atau 26 April 1807 M
Penobatan menjadi Raja pada hari Senin Kliwon 10 Sura 1751 jawa, atau 15 September 1824 M.
Pada waktu Beliau berumur 23 tahun Beliau keluar dari Kraton (diasingkan) ke Ambon.
Di hari Selasa Pon 16 Besar 1747 jawa, atau 8 Juni 1830 M.
Beliau wafat di Ambon pada hari Minggu Pon 12 Rejeb 1777 jawa, atau 2 Juni 1849 M.
Istri Permaisuri Sri Susuhunan PB.VI, ada 3, yaitu :
1. G.K.R.Kedhaton dipulangkan ke Ngabeyan.
2. G.K.R.Ageng ditinggal di Kraton (karena Beliau diasingkan belanda di Ambon), berputra B.R.M.G. Duksino.
3. G.K.R. Anom, yang ikut ke tanah pengasingan di Ambon, berputra 1: bernama G.K.R.Timur menikah dengan B.P.H.Notobroto tidak berputra (jadi dalam hal ini G.K.R.Anom tidak mempunyai keturunan)
Sedangkan Sri Susuhunan P.B.VI juga mempunyai istri selir yang berjumlah 4 orang, yaitu :
1. R.Ay.Asmaraningrum
2. Himbaningrum.
3. Retnoasmoro.
4. Tejaningrum.
Dan putra-putri Sri Susuhunan P.B.VI ada 8 orang, yaitu :
1. G.R.Aj. Saparinten meninggal di usia masih muda.
2. G.K.R.Timur, menikah dengan B.P.H.Notobroto.
3. G.R.Aj.Sapardiyah meninggal di usia masih muda.
4. G.R.Ay.Kusumobroto
5. Sampeyandalem Hingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan P.B. IX, bernama kecil B.R.M.G. Duksino.
6. G.R.Ay. Sontokusumo, putrinya Nonah Kuwi.
7. G.R.Ay.Cokrodiningrat.
8. G.P.H. Notoprojo, selanjutnya bernama K.G.P.H. Notoprojo.
e. Kepustakaan
· Andjar Any. 1980. Raden Ngabehi Ronggowarsito, Apa yang Terjadi? Semarang: Aneka Ilmu
· M.C. Ricklefs. 1991. Sejarah Indonesia Modern (terj.). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
· Joko Subroto & Suripto. 1995. Ikhtisar Biografi Pahlawan-Pahlawan Indonesia. Solo: CV Aneka
Purwadi. 2007. Sejarah Raja-Raja Jawa. Yogyakarta: Media Ilmu
Situs ini sudah dipersiapkan oleh penulis sejak tahun 2004, hanya baru diterbitkan pada tahun 2011 ini.
Selain itu pembaca dapat melihat dan membaca pada
dan juga pada
;
;
;
;
;
;
;
;
;
;
;
;
;
;
;
;demikian juga pada
.
Untuk pendataan kembali anak keturunan Sinuwun Pakoeboewono dapat menghubungi alamat e-mail: rm.soegiyo@yahoo.com,. Dan dapat pula menghubungi di 085867915771.
atau di alamat Sekretariat Sentonodalem Sinuwun Pakoeboewono
Adapun pendataan Trahdalem dan Sentanadalem Pakoe Boewono ini kami lakukan, oleh karena alasan-alasan seperti dibawah ini:
1.Perlu adanya buku cetakan ,yang serupa dengan jejaring sosial,maupun data base dan juga website maupun blogspot yang menginformasikan anak-anak keturunan Pakoe Boewono, karena selama ini data di Karaton Soerakarta terkesan acak-acakan, yang seringkali menyebabkan kekecewaan pada anak-anak keturunan Pakoe Boewono.
2.Perlu juga adanya paguyuban Pakoe Boewono yang Independent, yang tidak ada kaitannya dengan pergantian pejabat/Pengageng Kasentanan atau Kusumawandowo, Karena perlu pula diketahui bahwa setiap pergantian pejabat/Pengageng Kasentanan pasti tidak ada pelimpahan/serah terima dari pejabat/Pengageng lama ke pejabat/Pengageng baru (dikarenakan banyak penghilangan data-data dan manipulasi data-data di kantor Kasentanan).
3.Dipandang perlu pula membentuk Paguyuban Pakoe Boewono yang Independent yang tidak ikut-ikutan pada konflik Raja kembar (karena ada anggapan pula dari Kanjeng Pangeran Widijatmo Sontodipuro, bahwa: " biarlah itu mengenai Raja Kembar itu urusan mereka (keturunan/anak-anak kandung PB.XII red.), itu seperti halnya hak warisan, kita rakyat (kawula red.) tidak berhak ikut-ikutan, karena kita bukan pewarisnya"). Jadi ada kecenderungan anggapan bahwa Karaton Surakarta adalah milik warisan dari Pb.XII dan anak-anak kandungnya PB.XII, yang hal ini dikhawatirkan menimbulkan sifat dan sikap arogansi mengenai pendataan perihal Trahdalem dan Sentanadalem pada anak-anak kandungnya PB.XII terhadap anak-anak keturunan Pakoe Boewono I sampai dengan XI.
(apabila anda mengiklankan di blog atau web kami mohon hubungi di alamat e-mail kami (rm.soegiyo@yahoo.com) atau nomer handphone kami),ukuran iklan berapapun dan posisi penempatan dari iklan kami menyediakan
(Translate into English):
SAMPEYANDALEM HINGKANG SINUHUN KANGDJENG Susuhunan PAKOEBOEWANA Senapati ING NGALAGA Abdul
Rachman Sayidin PANATA GAMA KALIFATULAH HINGKANG Kaping VI IN Nagara Kasunanan Surakarta
Sultanate Palace
Photos: Sri P. B. VI Susuhunan
He is often called Sri Susuhunan Build Tapa. And He is the son of Sampeyandalem Hingkang
Sinuhun PB V, son number 11, which was born of a concubine wife named R.Ay. Sosrokusumo. Sri
Susuhunan P.B. VI named small G.R.M. Sapardan.
Chronology Genealogy Sampeyandalem Hingkang Sinuhun PBVI from Mother R.Ay.Sosrokusumo, are:
1. Duke Mondoroko, Kyai Ageng Jurumartani, warangka Nata (confidant of King) Sampeyandalem
Hingkang Sinuhun Panembahan ing Ngalaga Senapati, berputra:
2. R. Duke Mandurorejo in Kaliwungu, berputra:
3. Prince Manduronegoro in Tegal, berputra:
4. Prince Manduro in Mungub Kulon, berputra:
5. Prince Manduronegoro in Mungub Wetan, berputra:
6. R. Manduronegoro in framelike device Sewu, berputra:
7. R. T. Cokrodipuro I, berputra:
8. R. T. Cokrodipuro II, berputra:
9. R.Ay.Sosrokusumo, wife concubine Hingkang Sinuhun PB V, berputra:
10. Sampeyandalem Hingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan PB VI, named small G.R.M. Sapardan.
Mother Sampeyandalem Hingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan PB VI, named small G.R.M. Sapardan
buried in the cemetery of Astana Laweyan Surakarta, is buried near the tomb of Kyai Ageng
Anis, in Kedhaton.
Sampeyandalem appointed as National Hero of the Republic of Indonesia, dated 17 November
1964. And signed by President Sukarno.
He was born on Sunday 18 Sapar 1734 Wage Java, or 26 April 1807 M
Coronation of the King on Monday Kliwon Sura 10 1751 java, or 15 September 1824 M.
At the time he was 23 years old he came out of the Palace (exiled) to Ambon.
On Tuesday, Pon last 16 Javan 1747, or June 8, 1830 AD
He died in Ambon on Sunday Pon 12 Rejeb java 1777, or June 2, 1849 AD
Wife Consort Sri Susuhunan PB.VI, there are 3, namely:
1. G. K. R. Kedhaton repatriated to Ngabeyan.
2. GKRAgeng left at the Palace (since he was exiled in Ambon dutch), berputra BRMG Duksino.
3. G.K.R. Anom, who come to the land of exile in Ambon, berputra 1: named GKRTimur married
to BPHNotobroto not berputra (so in this case GKRAnom has no descendants)
While Sri Susuhunan PBVI also have wives concubines, amounting to 4 people, namely:
1. R.Ay.Asmaraningrum
2. Himbaningrum.
3. Retnoasmoro.
4. Tejaningrum.
And sons and daughters of Sri Susuhunan PBVI there are 8 persons, namely:
1. G.R.Aj. Saparinten died at a young age.
2. G. K. R. East, married with B. P. H. Notobroto.
3. G.R.Aj.Sapardiyah died at a young age.
4. G.R.Ay.Kusumobroto
5. Sampeyandalem Hingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan PB IX, named small B.R.M.G. Duksino.
6. G.R.Ay. Sontokusumo, daughter Nonah Kuwi.
7. G.R.Ay.Cokrodiningrat.
8. G.P.H. Notoprojo, hereinafter called K.G.P.H. Notoprojo.
e. Literature
· Andjar Any. 1980. Raden Ngabehi Ronggowarsito, What Happened? Semarang: Aneka Science
· M.C. Ricklefs. 1991. History of Modern Indonesia (terj.). Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press
· Joko Subroto & Suripto. 1995. Summary Biography of Heroes-Heroes of Indonesia. Solo: CV
Aneka
Purwadi. 2007. History of the Kings of Java. Yogyakarta: Media Studies
and also on;
;
;
;
;
;
;
;
;
;
;
;
;
;
;
;as well as on;
.
For the data back Sinuwun Pakoeboewono offspring can contact e-mail address: rm.soegiyo @
yahoo.com,
or at the Secretariat address Sentonodalem Sinuwun Pakoeboewono
The data collection Trahdalem and Sentanadalem Pakoe Boewono we do because the reasons as below:
1.Needs the printed book, which is similar to social networking, and data base and also the website or blogspot that informs children Pakoe Boewono descent, because all this data in Surakarta Palace impressed in disarray, which often led to disappointment in children Pakoe Boewono descent.
2.Perlu also a community Pakoe Boewono the Independent, which has nothing to do with the change of officials / Pengageng Kasentanan or Kusumawandowo, Because keep in mind also that any change of officials / Pengageng Kasentanan definitely no transfer / handover of officials / Pengageng old to the officers / Pengageng new (due to the removal of many data and data manipulation in the office Kasentanan).
3.It also necessary to establish the Society of Independent Pakoe Boewono a bandwagon that is not in conflict King twins (because it was thought well of Kanjeng Prince Widijatmo Sontodipuro, that: "let it be about the King of twins that's their business (hereditary / biological children PB . XII ed.), it's like inheritance rights, we the people (subjects ed.) are not entitled to the bandwagon, because we are not the heirs "). So there is a tendency of assuming that the Surakarta Palace belongs to the legacy of Pb.XII and PB.XII biological children, that it raises concern about the nature and attitude of arrogance and Sentanadalem Trahdalem regarding data collection on children's biological PB.XII against children descendants Pakoe Boewono I through XI.
(Vertaald in het Nederlands):
SAMPEYANDALEM HINGKANG SINUHUN KANGDJENG Soesoehoenan PAKOEBOEWANA Senapati ING NGALAGA
Abdul Rachman Sayidin PANATA GAMA KALIFATULAH HINGKANG Kaping VI IN Nagara Kasunanan
Surakarta Sultanaat Paleis
Foto's: P. Sri B. VI Soesoehoenan
Hij wordt vaak genoemd Sri Soesoehoenan Build Tapa. En Hij is de zoon van Sampeyandalem
Hingkang Sinuhun PB V, zoon nummer 11, die werd geboren uit een vrouw genaamd concubine
R.Ay. Sosrokusumo. Sri Soesoehoenan P.B. VI benoemde kleine G.R.M. Sapardan.
Chronologie Genealogie Sampeyandalem Hingkang Sinuhun PBVI van Moeder R.Ay.Sosrokusumo,
zijn:
1. Duke Mondoroko, Kyai Ageng Jurumartani, warangka Nata (vertrouweling van koning)
Sampeyandalem Hingkang Sinuhun Panembahan ING Ngalaga Senapati, berputra:
2. R. Duke Mandurorejo in Kaliwungu, berputra:
3. Prins Manduronegoro in Tegal, berputra:
4. Prins Manduro in Mungub Kulon, berputra:
5. Prins Manduronegoro in Mungub Wetan, berputra:
6. R. Manduronegoro in framelike apparaat Sewu, berputra:
7. R. T. Cokrodipuro I, berputra:
8. R. T. Cokrodipuro II, berputra:
9. R.Ay.Sosrokusumo, echtgenote concubine Hingkang Sinuhun PB V, berputra:
10. Sampeyandalem Hingkang Sinuhun Kanjeng Soesoehoenan PB VI, genaamd kleine G.R.M.
Sapardan.
Moeder Sampeyandalem Hingkang Sinuhun Kanjeng Soesoehoenan PB VI, genaamd kleine G.R.M.
Sapardan begraven op het kerkhof van Astana Laweyan Surakarta, is begraven in de buurt van
het graf van Kyai Ageng Anis, in Kedhaton.
Sampeyandalem benoemd tot Nationale Held van de Republiek Indonesië, van 17 november 1964.
En ondertekend door president Soekarno.
Hij werd geboren op zondag 18 Sapar 1734 Loon Java, of 26 april 1807 M
Kroning van de koning op maandag Kliwon soera 10 1751 Java, of 15 september 1824 M.
Op het moment dat hij 23 jaar oud was kwam hij uit het paleis (verbannen) naar Ambon.
Op dinsdag, Pon laatste 16 Javan 1747, of 08 juni 1830 AD
Hij stierf in Ambon op zondag 12 Pon Rejeb java 1777, of 02 juni 1849 AD
Vrouw Consort Sri Soesoehoenan PB.VI, zijn er 3, namelijk:
1. G. K. R. Kedhaton gerepatrieerd naar Ngabeyan.
2. GKRAgeng links in het Paleis (omdat hij werd verbannen in Ambon het Nederlands), berputra
BRMG Duksino.
3. G.K.R. Anom, die naar het land van de ballingschap in Ambon, berputra 1: de naam GKRTimur
getrouwd met BPHNotobroto niet berputra (dus in dit geval GKRAnom heeft geen nakomelingen)
Terwijl Sri Soesoehoenan PBVI hebben ook vrouwen concubines, ten bedrage van 4 personen, te
weten:
1. R.Ay.Asmaraningrum
2. Himbaningrum.
3. Retnoasmoro.
4. Tejaningrum.
En zonen en dochters van Sri Soesoehoenan PBVI zijn er 8 personen, te weten:
1. G.R.Aj. Saparinten stierf op jonge leeftijd.
2. G. K. R. Oost, getrouwd met B. P. H. Notobroto.
3. G.R.Aj.Sapardiyah stierf op jonge leeftijd.
4. G.R.Ay.Kusumobroto
5. Sampeyandalem Hingkang Sinuhun Kanjeng Soesoehoenan PB IX, genaamd kleine B.R.M.G.
Duksino.
6. G.R.Ay. Sontokusumo, dochter Nonah Kuwi.
7. G.R.Ay.Cokrodiningrat.
8. G.P.H. Notoprojo, hierna te noemen K.G.P.H. Notoprojo.
e. Literatuur
· Elke Andjar. 1980. Raden Ngabehi Ronggowarsito, What Happened? Semarang: Aneka Wetenschap
· M.C. Ricklefs. 1991. Geschiedenis van het moderne Indonesië (terj.). Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press
· Joko Subroto & Suripto. 1995. Samenvatting Biografie van Heroes-Helden van Indonesië.
Solo: CV Aneka
Purwadi. 2007. Geschiedenis van de koningen van Java. Yogyakarta: Mediastudies
Deze site is opgesteld door de auteur sinds 2004, maar net publiceerde dit in 2011.
Daarnaast kunnen lezers zien en te lezen op
en ook op
;
;
;
;
;
;
;
;
;
;
;
;
;
;
; alsmede op
.
Voor de gegevens terug Sinuwun Pakoeboewono nakomelingen kunnen contact opnemen met e-mail
adres: rm.soegiyo @ yahoo.com,
of op het secretariaat adres Sentonodalem Sinuwun Pakoeboewono
Het verzamelen van gegevens Trahdalem en Sentanadalem Pakoe Boewono we doen, omdat de redenen zoals hieronder:
1.behoeften het gedrukte boek, dat vergelijkbaar is met sociale netwerken, en de database en ook de website of blogspot dat kinderen Pakoe Boewono afkomst informeert, want al deze data in Surakarta Palace onder de indruk in wanorde, die vaak tot teleurstelling geleid bij kinderen Pakoe Boewono afkomst.
2.behoeften ook een gemeenschap Pakoe Boewono de Onafhankelijke, die niets te maken met de verandering van ambtenaren / Pengageng Kasentanan of Kusumawandowo heeft, want ook in gedachten houden dat elke verandering van ambtenaren / Kasentanan beslist Pengageng geen overdracht / overdracht van ambtenaren / Pengageng oud aan de officieren / Pengageng nieuwe (door het verwijderen van de vele gegevens en data manipulatie in het kantoor Kasentanan).
3.Het ook noodzakelijk om de Society of Independent Pakoe Boewono een bandwagon dat niet in strijd is Koning tweelingen (vast te stellen, want het was goed gedacht Kanjeng Prins Widijatmo Sontodipuro, dat: "laat het over de koning van tweelingen is dat zijn zaak (erfelijk / biologische kinderen PB. XII ed..), het is net als erfrecht, zijn wij, het volk (vakken ed..) geen recht op de bandwagon, want we zijn niet de erfgenamen "). Dus er is een neiging van de veronderstelling dat de Surakarta Palace behoort tot de erfenis van Pb.XII en PB.XII biologische kinderen, dat het bezorgdheid over de aard en de houding van arrogantie en Sentanadalem Trahdalem met betrekking tot het verzamelen van gegevens over de biologische PB.XII kinderen tegen verhoogt kinderen nakomelingen Pakoe Boewono I door middel van XI.
(Als u adverteert op onze blog of website kunt u voor andere maten contact op met de e-mail ons (rm.soegiyo@yahoo.com) of onze telefoonnummer),het even welke grootte de advertentie grootte en plaatsing van reclame voor de positie die we leveren.